Kisah 9 : 1-6 (7-20); Maz
30 : 2-13; Wahyu 5 : 11-14; Yohanes 21 : 1-19
Peristiwa transformasi hidup adalah mengubah
manusia 180 derajat, dukacita berganti sukacita, ketakutan dan keputusasaan
berubah menjadi keberanian dan pengharapan baru, ratapan kesedihan berubah
menjadi pengakuan iman tentang kehadiran Tuhan yang memberikan pertolongan
Dan pengalaman perjumpaan dengan Tuhan Yesus
secara pribadi mengubah kehidupan orang-orang percaya.
Saulus mengalami perubahan yang besar dari
seorang penganiaya jemaat Kristus menjadi saksi kebangkitan Kristus yang amat
luar biasa. Kehadiran terang Kristus membuka mata Paulus pada jalan kebenaran
Kristus. Perjumpaan dengan Kristus yang bangkit secara pribadi mampu
mengubahkan Paulus dari ambisi, kebencian dan kemarahan pada Kristus menjadi
orang yang luar biasa mencintai Kristus sampai mati.
Ratapan kesedihan dan kegagalan para murid
diubahkan oleh Tuhan menjadi sukacita dan keberhasilan. Penampakan Yesus yang
bangkit memunculkan semangat dan pengharapan baru. Sehingga Petrus mampu
memperbaharui komitmennya dalam mengikut Kristus, bahkan sampai benar-benar
mati karena imannya.
Pemazmur dalam refleksinya mengucap syukur
atas peristiwa karya dan kebaikan Allah yang dialaminya. Pemazmur merasakan
kehadiran Allah yang memberikan pertolongan, dan telah mengubah ratapan menjadi
tarian. Kesedihan menjadi sukacita, ancaman kematian menjadi pengharapan
kehidupan.
Suasana ibadah sorgawi yang dilihat Yohanes
merupakan puja dan sembah bagi Sang Anak Domba Allah. Seluruh malaikat dan
penghuni alam semesta mengakui kekuasaan Allah yang kekal.
Jika kehidupan anak-anak Tuhan mau diubahkan
menjadi sesuatu yang baru, syarat utamanya adalah menemukan perjumpaan dengan
Kristus secara pribadi.
Selamat memperbaharui hidup bersama-sama
dengan kebangkitan Kristus (SN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar